Tren Penggunaan Teknologi dalam Penyusunan Laporan Keberlanjutan

SADAKATA NEWS.COM

Minggu, 29 September 2024 - 13:57

504 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dalam webinar Green Skilling LindungiHutan ke-10 membahas mengenai masa depan penggunaan teknologi dalam penyusunan laporan keberlanjutan. Dengan menghadirkan dua pembicara yaitu Sekar Dwi Setyaningrum (PT Sucofindo Cabang Semarang) dan Regina Inderadi (Sustainability Professional sekaligus Head of External ISSP).

LindungiHutan telah mengadakan webinar Green Skilling, salah satunya, untuk meningkatkan pemahaman mengenai laporan keberlanjutan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia.

Secara daring, webinar tersebut mengundang dua pembicara yaitu Sekar Dwi Setyaningrum dari PT Sucofindo Cabang Semarang dan Regina Inderadi Sustainability Professional sekaligus Head of External ISSP.

Dalam webinar berfokus pada pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan inovasi teknologi dalam memajukan praktik keberlanjutan di perusahaan.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sekar Dwi Setyaningrum memulai diskusi dengan menyoroti pentingnya laporan keberlanjutan sebagai bentuk akuntabilitas perusahaan terhadap dampak sosial dan lingkungan dari aktivitas bisnisnya. “Laporan keberlanjutan bukan hanya untuk memenuhi regulasi, tetapi juga menjadi alat penguatan sistem internal perusahaan,” ujar Sekar.

Baca Juga :  Mengenal Barantum Call Center: Software Call Center Dengan Fitur Lengkap Untuk Bisnis

Ia menekankan bahwa perusahaan yang memiliki rekam jejak baik dalam laporan keberlanjutan akan lebih menarik bagi investor, terutama mereka yang peduli dengan ESG. “Perusahaan yang berkomitmen terhadap keberlanjutan memiliki peluang lebih besar untuk memenangkan persaingan pasar,” tambahnya.

Transparansi yang ditingkatkan melalui laporan keberlanjutan memungkinkan perusahaan menunjukkan komitmen mereka terhadap praktik bisnis yang berkelanjutan. Mereka tidak hanya memberikan akuntabilitas yang lebih baik tetapi juga berkontribusi pada kelangsungan jangka panjang perusahaan.

Regina Inderadi melanjutkan dengan membahas tren masa depan dalam pembuatan laporan keberlanjutan, khususnya penggunaan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) dan analitik data untuk meningkatkan akurasi data dan pengambil keputusan dalam pelaporan keberlanjutan. Menurut Regina, “AI dan analitik data membantu supaya data bersifat akurat dan relevan”.

Regina juga menjelaskan bahwa penggunaan inovasi teknologi seperti BlockchainInternet of Things (IoT), Cloud Platform, dan Artificial Intelligence (AI)  dalam penyusunan laporan dapat meningkatkan integritas dan memudahkan perusahaan dalam penyusunan laporan keberlanjutan.

Baca Juga :  Harga ETH to IDR Turun, CandleStick Justru Cerminkan Kondisi Bullish 2016?

“Penggunaan teknologi blockchain dapat meningkatkan akuntabilitas yang terkait sistem penyimpanan. IoT untuk menampilkan real time data organisasi, supaya mereka bisa langsung memasukkan ke dalam sistem. Cloud platform digunakan untuk memfasilitasi akses stakeholder bisa membuka laporan keberlanjutan dimana saja. Penggunaan AI dengan memanfaatkan machine learning untuk memperkirakan tren keberlanjutan dan strategi proaktif untuk dampak lingkungan,” ujar Regina.

Salah satu inovasi paling menarik yang dibahas oleh Regina adalah penggunaan AI dalam penyusunan laporan, yang waktu yang dihabiskan dalam menyusun laporan keberlanjutan berkurang hingga 40%. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menghemat waktu dalam membuat laporan sekaligus meningkatkan efisiensi pengambilan keputusan yang lebih cepat.

Terakhir, Regina menambahkan, “Tujuan penggunaan inovasi teknologi ini menjadi lebih efektif dan efisien sehingga waktu yang dibutuhkan lebih singkat”.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES
Facebook Comments Box

Berita Terkait

Ramuan Tradisional untuk Menghentikan Haid, Mana yang Aman?
Marketing Viral Ichitan, Sukses Tembus 92 Juta Engagement Gara-gara Ini
Whale Bitcoin ‘Kuno’ Tiba-tiba Pindahkan BTC dari 2009! Apa yang Terjadi?
ASHTA District 8 Persembahkan Kolaborasi Kreatif dengan Isha Hening di ARTJakarta 2024
Berapa Lama Melahirkan setelah Keluar Flek Coklat?
VRITIMES dan Bontangku.com Jalin Kerjasama Strategis untuk Memperkuat Distribusi Informasi di Kalimantan Timur
Vitalik Buterin Siap Turunkan Persyaratan Staking Ethereum! Ini Detailnya!
Normalkah Bentuk Miss V seperti Jengger Ayam?

Berita Terkait

Senin, 7 Oktober 2024 - 17:02

Ramuan Tradisional untuk Menghentikan Haid, Mana yang Aman?

Senin, 7 Oktober 2024 - 16:00

Marketing Viral Ichitan, Sukses Tembus 92 Juta Engagement Gara-gara Ini

Senin, 7 Oktober 2024 - 15:00

Whale Bitcoin ‘Kuno’ Tiba-tiba Pindahkan BTC dari 2009! Apa yang Terjadi?

Senin, 7 Oktober 2024 - 11:00

ASHTA District 8 Persembahkan Kolaborasi Kreatif dengan Isha Hening di ARTJakarta 2024

Minggu, 6 Oktober 2024 - 09:56

VRITIMES dan Bontangku.com Jalin Kerjasama Strategis untuk Memperkuat Distribusi Informasi di Kalimantan Timur

Minggu, 6 Oktober 2024 - 09:00

Vitalik Buterin Siap Turunkan Persyaratan Staking Ethereum! Ini Detailnya!

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 21:00

Normalkah Bentuk Miss V seperti Jengger Ayam?

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 16:41

Strategi Teratas untuk Mengintegrasikan Praktik Bisnis Berkelanjutan dalam Budaya Perusahaan Indonesia

Berita Terbaru

EKONOMI & BISNIS

Ramuan Tradisional untuk Menghentikan Haid, Mana yang Aman?

Senin, 7 Okt 2024 - 17:02